Mungkin sebagian kita, memiliki teman atau orang yang
menarik ( dalam arti teman yang bisa membuat kita terhibur atau merasa nyaman
didekatnya) . pastinya menjadi pribadi yang menarik dan menawan merupakan
suatu hal sangat menyenangkan apalagi pribadi menarik tersebut ada dalam diri
kita, tentu bakal banyak orang senang berteman dan bergaul dengan kita. Tapi
untuk menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan itu tentu tidaklah mudah…
sekali lagi TIDAKLAH MUDAH, persis seperti apa yang dikatakan oleh Pak Muzammil
Handoyo Putra, Sarjana Psikologi Universitas Airlangga, saat Beliau berbicara
di depan Etoser Surabaya (ESA) pada saat Saya mengikuti acara Orientasi Etoser
Baru (OEB) kemarin (2/11), Kita mesti
butuh perjuangan dan konsistensi diri untuk terus melakukan
perubahan, Karena beda dengan kecantikan
dan kegantengan, cantik dan ganteng itu merupakan sesuatu yang langsung
diberikan dari yang di atas. Tapi untuk kepribadian itu murni dari hasil
belajar dan adaptasi dari lingkungan. Oleh sebab itu Kepribadian seseorang itu
ada bukan dari sejak kita lahir, melainkan itu terbentuk dari suatu proses.
Lalu bagaimana cara untuk menjadi pribadi yang menarik dan menyanangkan ? sesuai dengan hasil diskusi para peserta dan panitia OEB, beberapa ciri ciri orang yang mempunyai pribadi yang menarik adalah sebagai berikut:
Penuh perhatian :
Sikap penuh perhatian berarti menyadari apa saja
yang sedang berlangsung di lingkungan kita. Pak Muzammil mencontohkan dengan salah satu Dosen Beliau,
Pak Muzammil mengungkapkan bahwa
dosennya sangat perhatian terhadap para mahasiswanya, tak jarang sang dosen
menanyakan kabar mahasiswa-mahasiswanya lewat SMS dengan kalimat,,” Ananda, bagaimana kabarmu Hari Ini..?”,
sungguh merupakan sikap yang sangat perhatian yang luar biasa dan jarang
dimiliki orang lain selain orang tua terhadap anaknya, Beliau menambahkan bahwa
sang dosen seakan menganggap para Mahasiswanya merupakan bagian dari
keluarganya dan sang dosen paham betul terhadap kondisi dan kebutuuhan
mahasiswanya. Oleh sebab itu kita bias menyimpulkan bahwa sikap penuh perhatian
berhubungan dengan kemampuan membaca situasi yang tersirat (implicit). Ini bisa
dimulai dari sesederhana memperhatikan ketika seseorang merasa bosan dan
merasakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.
Kejujuran
Kejujuran merupakan sebuah hal yang sangat mahal di zaman
ini. Bisa kita lihat dipentas-pentas politik, betapa sebuah ketidakjujuran,
pembohongan dan kebohongan, lebih-lebih kebohongan publik adalah sebuah sarapan
yang bisa kita santap setiap hari, baik di media cetak, media elektronik, dan
Internet.
Sepertinya kejujuran bias dikatakan modal dasar dan
besar untuk kita agar bisa dipercaya orang lain yang ada di sekitar kita. Orang
yang jujur sudah tentu disukai banyak orang selama jujurnya bukan jujur yang
karena sifat polos atau mulut ember. Sekali berbohong maka rusak sudah
kepercayaan kita di mata orang lain. Oleh sebab itu jadilah orang jujur yang
tidak suka berbohong untuk menjaga kredibilitas kita di mata orang lain.
Namun
dari semua tips diatas, ada hal yang jauh lebih penting ! Lakukanlah semua itu
dengan ikhlas karena Allah SWT dan demi kebaikan diri sendiri. Bukan demi mendapatkan
keuntungan atau demi meraih timbal balik. Dan janganlah membohonghi diri
sendiri. Buatlah semua itu adalah memang untuk merubah kepribadianmu. Bukan
kepribadian yang dibuat – buat demi maksud tertentu.
“ Life is not talking about Finding
your self, but it is talking about creating
your self “
No comments:
Post a Comment