Sunday, November 3, 2013

Memperbaiki Diri Sendiri dengan Menjadi Pribadi yang Menawan

Mungkin sebagian kita, memiliki teman atau orang yang menarik ( dalam arti teman yang bisa membuat kita terhibur atau merasa nyaman didekatnya)  . pastinya menjadi pribadi yang menarik dan menawan merupakan suatu hal sangat menyenangkan apalagi pribadi menarik tersebut ada dalam diri kita, tentu bakal banyak orang senang berteman dan bergaul dengan kita. Tapi untuk menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan itu tentu tidaklah mudah… sekali lagi TIDAKLAH MUDAH, persis seperti apa yang dikatakan oleh Pak Muzammil Handoyo Putra, Sarjana Psikologi Universitas Airlangga, saat Beliau berbicara di depan Etoser Surabaya (ESA) pada saat Saya mengikuti acara Orientasi Etoser Baru (OEB) kemarin (2/11), Kita mesti  butuh perjuangan dan konsistensi diri untuk terus melakukan perubahan,  Karena beda dengan kecantikan dan kegantengan, cantik dan ganteng itu merupakan sesuatu yang langsung diberikan dari yang di atas. Tapi untuk kepribadian itu murni dari hasil belajar dan adaptasi dari lingkungan. Oleh sebab itu Kepribadian seseorang itu ada bukan dari sejak kita lahir, melainkan itu terbentuk dari suatu proses.

Lalu bagaimana cara untuk menjadi pribadi yang menarik dan menyanangkan ?  sesuai dengan hasil diskusi para peserta dan panitia OEB, beberapa ciri ciri orang yang mempunyai pribadi yang menarik adalah sebagai berikut:

Penuh perhatian : 
Sikap penuh perhatian berarti menyadari apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita. Pak Muzammil  mencontohkan dengan salah satu Dosen Beliau, Pak Muzammil  mengungkapkan bahwa dosennya sangat perhatian terhadap para mahasiswanya, tak jarang sang dosen menanyakan kabar mahasiswa-mahasiswanya lewat SMS dengan kalimat,,” Ananda, bagaimana kabarmu Hari Ini..?”, sungguh merupakan sikap yang sangat perhatian yang luar biasa dan jarang dimiliki orang lain selain orang tua terhadap anaknya, Beliau menambahkan bahwa sang dosen seakan menganggap para Mahasiswanya merupakan bagian dari keluarganya dan sang dosen paham betul terhadap kondisi dan kebutuuhan mahasiswanya. Oleh sebab itu kita bias menyimpulkan bahwa sikap penuh perhatian berhubungan dengan kemampuan membaca situasi yang tersirat (implicit). Ini bisa dimulai dari sesederhana memperhatikan ketika seseorang merasa bosan dan merasakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.

Kejujuran
Kejujuran merupakan sebuah hal yang sangat mahal di zaman ini. Bisa kita lihat dipentas-pentas politik, betapa sebuah ketidakjujuran, pembohongan dan kebohongan, lebih-lebih kebohongan publik adalah sebuah sarapan yang bisa kita santap setiap hari, baik di media cetak, media elektronik, dan Internet.
Sepertinya kejujuran bias dikatakan modal dasar dan besar untuk kita agar bisa dipercaya orang lain yang ada di sekitar kita. Orang yang jujur sudah tentu disukai banyak orang selama jujurnya bukan jujur yang karena sifat polos atau mulut ember. Sekali berbohong maka rusak sudah kepercayaan kita di mata orang lain. Oleh sebab itu jadilah orang jujur yang tidak suka berbohong untuk menjaga kredibilitas kita di mata orang lain.

Namun dari semua tips diatas, ada hal yang jauh lebih penting ! Lakukanlah semua itu dengan ikhlas karena Allah SWT dan  demi  kebaikan diri sendiri. Bukan demi mendapatkan keuntungan atau demi meraih timbal balik. Dan janganlah membohonghi diri sendiri. Buatlah semua itu adalah memang untuk merubah kepribadianmu. Bukan kepribadian yang dibuat – buat demi maksud tertentu.

“ Life is not talking about Finding your self, but it is talking about creating your self  “


No comments:

Post a Comment