Tuesday, December 10, 2013

MARKETING Your Self , Memasarkan Diri dengan Luar Biasa


Kita sering mendengar kata Market Your self atau dengan kata memasarkan diri kita. Pertanyaannya, mengapa sih kita perlu memasarkan diri kita sendiri? Begini, coba kita menengok sejenak , jamak kita temui orang- orang  yang memiliki segudang prestasi, tapi tidak bisa menuai kesuksesan dari prestasinya itu. Contoh lain, banyak orang sudah sukses, tapi berhenti di status quo. Padahal dia bisa mendongkrak kesuksesan yang lebih tinggi lagi. Yang paling miris, ada orang yang mempunyai talenta unik, tapi ia tidak dipakai di perusahaannya sesuai dengan talentannya itu. Penyebabnya tak lain adalah mereka tidak bias memasarkan diri sendiri sehingga perusahaan atau  orang lain tidak tahu kalu dia mempunyai kemampuan tersebut..Oleh sebab itu memasarkan diri kita sendiri itu perlu . Kali ini tulisan saya merujuk pada buku Hermawan Kartajaya berjudul “Marketing Yourself” (MarkPlus, 2004).

“Mereka tidak berpikir secara marketing. Mereka tidak berpikir secara strategis mengenai dirinya sendiri dan potensi yang dimilikinya. Mereka tidak menyikapi namanya sebagai sebuah merek!”  --Hermawan Kartajaya dalam bukunya--

Saya sepakat soal alasan Hermawan Kartajaya yang ditulis dalam dalam bukunya . Dulu, Shakespeare bilang “What is in a name?”—apalah arti sebuah nama. Di sini, nama ada artinya temen temen.  Karena nama itu ibarat Branding atau merek sebuah produk. Nama kita adalah merek kita sendiri. Sebab itu, kita perlu memasarkan merek itu—khususnya sumberdaya, talenta, dan keahlian yang kita miliki kepada orang lain yang menjadi target pasar maupun stakeholder kita. Agar bisa sukses dipasarkan, sumberdaya, keahlian dan talenta tadi kita olah agar mendatangkan nilai bagi  pasar (lingkungan)
Dalam ilmu manajemen, seperti ditulis Hermawan, sumber daya harus dikembangkan menjadi core competence, yakni mengembangkan keunggulan bersaing perusahaan. Demikian juga dengan diri kita. Kita perlu mentransformasi talenta , keahlian dan sumberdaya kita menjadi core competence yang akhirnya menjadi keunggulan bersaing kita. Oleh karena itu, layaknya sebuah perusahaan, kita perlu membangun apa yang namanya PDB (positioning, diferensiasi, dan brand )  Rumusan ini biasa digambar dalam ikon segitiga.




Positioning berarti di sini kita mau menandaskan bagaimana kita mampu secara tepat memposisikan diri kita di benak orang lain, ( istilah manajemen: pelanggan dan target pasar kita ). Tujuannya, agar diri kita memiliki identitas yang jelas di benak pelanggan. Positioning ini merupakan janji kita pada pelanggan.

Agar posisi kita kuat, kita perlu mendukungnya dengan diferensiasi yang kita punyai. Faktor inilah yang membedakan kita dengan orang lain yang bisa menjadi “kompetitor” atau pesaing kita. Logikanya, diferensiasi yang kuat akan menghasilkan brand integrity yang kuat. Sementara, integrity yang kuat akan menghasilkan brand image yang kuat pula. Pada akhirnya, image yang kuat akan menguatkan Brand Identity kita. Bila ini terjadi akan tercipta penguatan secara kontinu. 

Kita bisa melihat unsur-unsur tadi dari sosok-sosok di sekitar kita, entah keluarga, teman se kelas atau bahkan diri kita sendiri. Sayang sekali rasanya kalau, talenta, keahlian dan sumberdaya ini, tidak kita pasarkan sedemikian rupa. padahal, menjadi manusia yang penuh adalah ketika ia mampu berbuah banyak dan bermanfaat banyak buat orang banyak. Nah, marketing lah yang  menjadi salah satu jalan ke sana.
Lalu, bagaimana cara kita memasarkannya ke para stakeholders dan target pasar, setelah kita bisa merumuskan apa yang menjadi PDB dari kita sendiri? Insya Allah akan saya ulas dalam catatan yang lain.


No comments:

Post a Comment